Senin, 18 Januari 2010

Meronce Manikam Cinta


Rintik air hujan masih setia membasahi alam cinta-Nya…
Tanah dan aspal belum jua kering di sepanjang jalan menuju rumah kami
Rumah tempat kami merancang sebuah pondasi bangunan peradaban kokoh

Di sini kami hadir, disaat pilihan-pilihan lain membentang…
Ruang yang terbatas, masih hitungan jari dalam ukuran meter
Tak menjadi batas pandangan kami…sebuah pandangan yang kan menembus rintangan

Sadar kami tentu tak mudah melewatinya
Semua bara nyata ada yang kan membakar kaki-kaki kami
Bahkan telah menyala sebelum kami melewatinya
Bukan untuk menghidari bara itu kami hadir, melainkan kami kan melewatinya walau panas…

Kaki kami kan terluka, namun dengan olesan keikhlasan menjadikan ia kan tetap berjalan meski tertatih
Rangkulan erat hati-hati kami adalah penguat untuk lewati panas yang lebih membara

Tekad kami tak sekedar juntaian hiasan kerang yang kan berbunyi disaat tertiup angin
Namun tekad adalah kumpulan manikam dari dasar laut kasih dan cinta
Meronce satu demi satu yang kan jadikan ia pengikat hati-hati kami
Tak tergantung angin yang kan gerakkan kami, namun kami kan terus bergerak dalam setiap nafas menuju perubahan

****


Kepada Tim Bina ABG, semoga Allah selalu meridhoi setiap langkah yang diayunkan dan waktu yang dikorbankan…

Alhamdulillah, rapat kordinasi telah dilaksanakan pada Ahad, 17 Januari 2010

Chayoo… SEMANGKA !!! ^__^


*(batt)*

1 komentar:

  1. Masya ALLah...nyanyian jiwa yang rindu akan Rabbnya,mengalir,memanjakan kalbu....sungguh datang dari bukan sekedar keindahan dentingan rasa,tapi atang dari sebuah keihklasan yang nyata...terimakasih teman....mari kita jaga mereka semampu kita......SEMANGKA JUGA

    BalasHapus