Jumat, 08 Januari 2010

Dari Karyawan Jadi Juragan


Saat usia menginjak dewasa, ada kewajiban yang bertambah. Kewajiban apa itu? Yups, kewajiban mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup tentunya. Jangan dikira mencukupi kebutuhan hidup hanya tugas orang yang sudah berkeluarga lho. Kamu yang sudah mulai beranjak gede (ABG maksudnya) juga harus belajar mencari nafkah. Lebih-lebih kalo kamu seorang laki-laki yang tentunya akan menjadi kepala keluarga kelak.

Jangan malu untuk belajar dan bekerja, Sobat. Nggak masalah jika saat ini kamu masih bekerja pada orang lain dengan hasil yang kecil. Jadikan itu semua sebagai media pembelajaran untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman. Dan bagi yang belum mencoba mencari rizki, coba dech belajar untuk melakukan hal itu. Di jamin dech, pasti banyak tantangan serunya.

Terus, kalo keinginan kamu belum tergerak or kamu masih canggung untuk terjun dalam dunia usaha, ada baiknya kamu tahu profil pengusaha di rubrik Muda Mandiri kali ini. Sebenarnya, ia adalah pengusaha muda yang sukses untuk ukuran orang seusianya. Sayang, saat Fata menemuinya, ia tak bersedia jika namanya terpampang di majalah kesayangan kamu ini. Tapi itu bukan masalah tentunya. Toh kamu masih bisa mengambil manfaat dari pengusaha muda kali ini meskipun dengan nama samaran. Udah nggak sabar? Ayo, kita kupas profil pengusaha muda kali ini.

Antara Freelance dan Penjual Buku Musiman

Sebut saja namanya Raniri. Ia adalah seorang pengusaha buku-buku latihan soal khusus bagi mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi (PT) ternama. Buku-buku yang ia sediakan memang berbeda bila dibandingkan dengan buku-buku latihan soal yang ada di pasaran pada umumnya. Ia berhasil menemukan formula tepat untuk mengemas soal-soal tes masuk PT pada tahun-tahun sebelumnya menjadi prediksi soal yang akurat. Tak mengherankan, jika setiap tahunnya ia kebanjiran order dari berbagai daerah di Jawa maupun luar Jawa.

Di balik keberhasilan Raniri sekarang, tersimpan sebuah kisah sulit saat ia memulai perjalanan hidup di Kota Gudeg. Ia menuturkan, “Dahulu aku bekerja sambil kuliah. Di sela-sela jam kuliah, aku bekerja sebagai accounting freelance di sebuah perusahaan. Memang tidak seberapa hasilnya, tapi yang penting bagiku adalah pengalaman.” Selain bekerja sebagai tenaga freelance, Raniri juga bekerja sebagai pengajar kursus. Pada waktu itu ia didaulat sebagai pengajar mata pelajaran ekonomi.

Setelah mencoba beberapa pekerjaan, Raniri akhirnya mencoba profesi sebagai penjual buku-buku prediksi masuk perguruan tinggi yang menjamur saat musim pendaftaran mahasiswa baru tiba. Saat itu, ia hanya menjualkan produk milik orang lain. Awalnya memang terasa gamang, tapi setelah dijalani semua tampak berubah. Melalui usaha yang keras, akhirnya ia memperoleh hasil yang cukup lumayan. Dan dari hasil yang cukup memuaskan itu, akhirnya ia memulai usaha mandiri di bidang penerbitan buku-buku prediksi tes masuk PT bersama teman-temannya.


Perjalanan Yang Gilang

Setelah memutuskan untuk menggeluti profesi baru sebagai “juragan” buku, Raniri mulai intensif mengelola usahanya. Ia tetap tegar meskipun diminta untuk bekerja di sebuah instansi swasta sebagai tenaga accounting. Ia berprinsip, lebih baik menjadi pengusaha untuk diri sendiri daripada menjadi karyawan untuk orang lain. Saat ditanya kenapa ia lebih memilih jadi pengusaha, ia menjawab, “Saat aku bekerja, mereka (pemilik perusahaan-red) tak mau menggaji sesuai keinginanku. Kalo begitu, lebih baik jika aku berusaha sendiri.”

Dan keyakinan Raniri akhirnya berbuah manis. Sejak awal ia menjalani usaha, bukunya laris manis terjual. Dalam waktu singkat, Ia berhasil mengungguli pesaing-pesaingnya yang telah membuka usaha jauh sebelum dirinya. Tak pelak, ia pun kemudian merekrut beberapa orang untuk memasarkan produknya. Karena permintaan semakin banyak, ia pun membuka perwakilan cabang di beberapa kota di Indonesia. Hasilnya, kini ia memperoleh pemasukan yang lebih besar bila dibandingkan saat ia menjadi karyawan dahulu. Sungguh sebuah keputusan yang tepat.

Sumber : http://majalah-elfata.com/

2 komentar:

  1. hebT.....SEMOG Jdi contoh kit SEMua...................

    BalasHapus
  2. Waduh.... mantab....jadi pengen ngikutin gayanya...., tapppiiii..ada yang bisa ngasih ide nggak ya.....

    BalasHapus